Pengantar Penerbit
Masih segar dalam ingatan ketika Amerika Serikat, sesaat setelah Ibu Mega dikukuhkan sebagai presiden, menarik dokumen dan publikasi tentang keterlibatan CIA di seantero negara asing. Kenapa dokumentasi yang demikian berharga disingkirkan di era reformasi dan demokrasi, yang ironisnya didukung oleh negara adidaya Amerika?
Sejak CIA dibentuk, bagi negara-negara yang menyimpang dari rel kebijakan politik Amerika, CIA itu bagaikan siluman dan tak terkalahkan. CIA ada dibalik beberapa kudeta pemimpin-pemimpin ‘left-wing’ dunia seperti Norodom Sihanouk, Ali Bhutto, Fidel Castro, Lumumba, Allende, Indira Gandhi, Soekarno. CIA bahkan diduga mendalangi pembunuhan Kennedy bersaudara dan Marthin Luther King.
Keterlibatannya di Indonesia menjelang Gerakan 30 September 1965, diawali sejak keakraban hubungan Bung Karno dengan negara-negara komunis Rusia dan Cina. Amerika dan sekutunya menuduh Bung Karno sebagai seorang komunis. Di Indonesia Bung Karno dikenal cukup dekat dengan PKI, tetapi sebenarnya, beliau adalah nasionalis tulen. Sebagai figur sentral bangsa beliau ingin merangkul seluruh potensi negeri, yang sampai dengan 1959 begitu tercerai dalam kemajemukan, ke dalam